Berkomunikasi dengan orang lain sulit untuk dihindari. Wajar saja karena manusia memang makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka memiliki ketergantungan untuk saling melengkapi dalam hidup bersosial kemasyarakatan.
Bagaimana cara memilih teman atau sahabat?
Setiap orang butuh teman untuk mewarnai kehidupannya. Ada beberapa tips berikut ini yang bisa digunakan untuk mendapat teman. Memiliki teman yang baik bisa membantu mengendalikan diri.
Tips memilih teman yang pertama adalah mencari teman dengan yang seiman. Teman seiman akan bermanfaat untuk mengingatkan pentingnya taat dalam beragama, menjalankan ibadah wajib, serta akan ada yang memberi tahu apabila kita terlena dan malas dalam beribadah, atau melanggar syariat.
Tips kedua adalah memilih teman yang bisa dipercaya. Teman yang bisa dipercaya akan menjadi tempat berbagi cerita yang baik. Ia bisa memberikan solusi serta tidak membocorkan aib. Untuk memulai mencari teman yang bisa dipercaya adalah menjadikan diri juga bisa dipercaya.
Tips berikutnya adalah menghindari teman yang sering atau yang suka mengeluh. Teman yang suka mengeluh tidak baik dijadikan sahabat karena bisa menjadi toxic atau racun. Ia bisa melemahkan semangat diri untuk maju.
Tips selanjutnya adalah memilih teman yang bisa menghargai. Teman yang menghargai bisa menjadikan persahabatan lebih bermakna dan menambah percaya diri. Ia tidak mencela dan senantiasa menyemangati. Teman yang menghargai akan memberi tahu dengan cara yang baik.
Untuk menjaga pertemanan jangan gengsi untuk menghubungi teman terlebih dahulu. Dalam percakapan bisa membuka obrolan dengan menanyakan kabar atau nostalgia kenangan bersama. Selanjutnya baru menceritakan apa yang mengganggu pikiran. Semakin sering curhat, semakin dekat hubungan pertemanan.
Bagaimana memulai Bersosialisasi
Gabung komunitas atau volunter bisa menjadi langkah awal untuk bersosialisasi. Kamu akan banyak bertemu orang baru dan nggak merasa sepi lagi. Di setiap pertemuan, pasti banyak hal yang bisa dibicarakan. Nggak menutup kemungkinan dia menjadi teman bicara yang asyik di luar komunitas.
Ngobrol dengan Teman Online
Terkadang ngobrol sama stranger cukup membantu mengurangi perasaan sepi lho! Kamu bisa mencari teman baru lewat media sosial atau aplikasi buat curhat. Karena nggak saling kenal, kamu bakal merasa aman menceritakan masalahmu tanpa takut dihakimi. Sekadar obrolan ringan juga boleh. Meski begitu, jangan sampai oversharing ya. Tetap batasi ceritamu dan jangan sebarkan hal-hal yang bersifat pribadi!
Konsultasi dengan Ahli
Kalau kamu merasa sangat lelah dan nggak punya seseorang untuk berbagi, nggak ada salahnya mengunjungi terapis atau psikolog. Mereka akan membantu memahami perasaan dan emosimu. Termasuk memberikan masukan dan solusi mengelola pikiran agar merasa lebih baik. Kalau ragu berkunjung secara langsung, kamu bisa mencoba konsultasi via online. Selain lebih kondusif untuk jadwal yang padat, terkadang opsi itu jauh lebih terjangkau.
Bicara dengan Diri Sendiri
Last but not least, let’s do self-talk. Ciptakan self-talk yang membangun dan nggak menyalahkan diri sendiri. Lakukan itu secara rutin, baik dalam hati maupun lantang. Opsi lainnya, tuliskan semua yang kamu alami ke buku harian. Itu cukup efektif untuk menggantikan kekosongan teman bicara. Sebab, kamu tetap bisa mengungkapkan perasaan dan membebaskan tekanan yang dirasakan. Beban pun perlahan berkurang and bye overthinkingBagaimanaye overthinkingBagaimana etika memulai pembicaraan?
Etika Berbicara dalam Percakapan. Kunci sebuah percakapan bukanlah berbicara, melainkan mendengarkan. Hindari narsisme dalam percakapan dan cobalah untuk ajukan pertanyaan menarik kepada lawan bicara. Menggali informasi menarik dari lawan bicara bisa membuat hubungan kalian cenderung lebih akrab
Adapunn adab dalam berbicara dalam perspektif komunuikasi Islam antara lain: Jujur dalam berbicara, berbicara dengan baik atau diam, tidak Ghibah, melihat wajah lawan bicara, antusias, tidam memotong pembicaraan, tidak berdebat
Menjaga lisan. ...
2. Berkatalah yang baik atau diam. ..
3. Sedikit berbicara dalam setiap perkataan. ..
Menjauhkan terhadap perkataan dusta. ..
Dilarang berkata kotor. ..
6. Jangan senang berdebat meski benar. ..
7. Larangan membuat pendengar tertawa dengan sesuatu yang dusta
......dusta.
Di dalam agama islam ada lima etika dalama berkomunikasi yaitu, pertama- Qaullan Kariiman, kedua- Qaullan Ma'Rufan, ketiga- Qaullan Syadidan, keempat- Qaullan Balighan, kelima- Qaullan Layyinan.
Fokus kepada lawan bicara. ...
2. Jaga sikap tubuh tetap sopan. ...
3. Jangan terlalu mendominasi percakapan. ...
4. Hindari kata-kata sulit yang mungkin tidak dimengerti lawan bicara. ...
Saat berbicara dalam grup, gunakan bahasa yang dimengerti semua orang.
Saling sapa dan mengucapkan salam ketika bertemu.
Datang ke acara jika diundang.
Memberikan makanan jika memiliki makanan lebih.
Memberikan nasihat dengan baik ketika diminta.
Saling menghargai suatu perbedaan.
Menjenguk ketika sakit.
Turut mengurus jenazah dan mendoakannya.
0 komentar
Posting Komentar